Tsk Utama “Tapak Paderi Berdarah” Diringkus
BENGKULU, BE - Satu persatu tersangka dalam kasus \"Tapak Paderi Berdarah\" awal Februari lalu yang menewaskan Febriansyah (19), warga Jalan Lombok, Sukamerindu, Kota Bengkulu, berhasil ditangkap polisi. Terbaru, polisi berhasil menangkap salah satu tersangka utama dalam kasus tersebut. Dia adalah Ricky Susanto (23), warga Kebun Rose, Rabu (27/2) lalu. Ricky ditangkap polisi di kawasan hutan di Padang, Sumatera Barat. Penangkapan tersangka tersebut dilakukan setelah kepolisian melakukan penyelidikan dan meminta keterangan dari berbagai saksi yang melihat peristiwa berdarah tersebut. Setelah 3 minggu tersangka kabur, polisi akhirnya menemukan jejak pelaku yang sudah kabur ke Padang. Setelah mendapatkan kepastian posisi tersangka, polisi langsung menangkapnya. Saat diwawancarai, tersangka mengakui dirinya yang telah menusukan senjata tajam tersebut ke tubuh korban.\"Saat itu memang saya yang mengejar dia (korban) dengan pisau dan menusuk di bagian dada kiri dia,\" ujar tersangka. Tersangka juga menceritakan duduk perkara yang menyebabkan korban tewas. Awalnya pada malam kejadian, tersangka dan temannya duduk di warung dekat Tapak Paderi. Namun karena rokok mereka habis, tersangka pergi ke warung untuk membeli rokok. Tidak lama kemudian datanglah korban mengendarai motor hampir menabrak tersangka. Sehingga tersangka marah kemudian memukul helm yang melekat di kepala korban. Meskipun dipukul, saat itu korban pergi. Namun selang beberapa saat korban kembali lagi dan membawa temannya sekitar 5 orang. \"Saat itu saya yang melihat korban datang dengan temannya,lalu saya mengambil pisau yang berada di dekat siring. Tapi saat saya hendak mengejar korban, saya terjatuh dan akhirnya saya digebuk oleh teman-teman korban. Kemudian setelah itu saya berteriak minta tolong, kawan saya yang salah satunya Rudi (sudah tertangkap) mendengar teriakan saya,\" ujar tersangka. Rudi kemudian langsung membantu tersangka dan mereka pun berkelahi dengan korban. Saat itulah tersangka Ricki menusukkan pisau ke dada kiri korban dan korban pun jatuh. Lalu temannya langsung memukul korban dengan batu. Saat tersangka mau melihat korban, dia dilarang oleh temannya . \"Dak usalah ditengok, nyo tuh ntah masih ado ntah idak (tidak usah dilihat, dia apa masih hidup atau tidak),\" ujar tersangka menirukan ucapan temannya. Selanjutnya tersangka langsung pulang ke rumahnya di kebun Rose, begitu pun dengan temannya Rudi pulang ke Sawah Lebar. Terungkap, paska melakukan hal itu tersangka langsung melariakn diri ke rumah neneknya malam itu juga ke Padang Sumatera Barat dengan menumpang mobil kompong. Dikonfirmasi Kapolres Bengkulu AKBP Iksantyo Bagus Pramono SH MH melalui Kasat Reskrim Polres Bengkulu AKP Amsaludin SSos membenarkan telah melakukan penangkapan terhadap tersangka.(cw4)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: